Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengungkapkan bahwa pembagian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat, bukan atas nama kampanye.
"Tak ada niat Bapak Presiden atau pun kami membagi BLT untuk kebutuhan politik. Saya bantah, ini tidak benar," kata Jero di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Rabu 28 Maret 2012
Jero menilai semua presiden tidak ada yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Tapi dia mengakui semua presiden Indonesia pernah menaikkan harga BBM, kecuali BJ Habibie, karena memang masa jabatannya yang sangat singkat.
"Saya yakin mereka tidak ada yang tidak sayang rakyatnya, dan mereka tidak ingin menyengsarakan rakyatnya," kata Jero.
Menurut Jero, sebenarnya pemerintah berat menaikkan harga BBM. Tapi jika mengingat kondisi perekonomian dunia yang masih belum stabil, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan harga BBM.
"Pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengatasi ekonomi nasional. Tidak ada niat pemerintah menyengsarakan rakyatnya," katanya.
Dalam konferensi persnya, Jero juga menjelaskan ada beberapa faktor penyebab kenaikan BBM, salah satunya adalah ekonomi dunia dan Eropa yang tengah krisis, sehingga akan berdampak pada penurunan impor Indonesia.
"Kedua, ketegangan geopolitik yang menjadi penyebab kenapa harga minyak naik, harga minyak mentah Indonesia pada Oktober masih US$109 per barel, kemudian November naik jadi US$112, dan Desember sudah mencapai US$120. Sudah melebihi asumsi APBN US$90 per barel," kata Jero.
"Tak ada niat Bapak Presiden atau pun kami membagi BLT untuk kebutuhan politik. Saya bantah, ini tidak benar," kata Jero di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Rabu 28 Maret 2012
Jero menilai semua presiden tidak ada yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Tapi dia mengakui semua presiden Indonesia pernah menaikkan harga BBM, kecuali BJ Habibie, karena memang masa jabatannya yang sangat singkat.
"Saya yakin mereka tidak ada yang tidak sayang rakyatnya, dan mereka tidak ingin menyengsarakan rakyatnya," kata Jero.
Menurut Jero, sebenarnya pemerintah berat menaikkan harga BBM. Tapi jika mengingat kondisi perekonomian dunia yang masih belum stabil, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan harga BBM.
"Pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengatasi ekonomi nasional. Tidak ada niat pemerintah menyengsarakan rakyatnya," katanya.
Dalam konferensi persnya, Jero juga menjelaskan ada beberapa faktor penyebab kenaikan BBM, salah satunya adalah ekonomi dunia dan Eropa yang tengah krisis, sehingga akan berdampak pada penurunan impor Indonesia.
"Kedua, ketegangan geopolitik yang menjadi penyebab kenapa harga minyak naik, harga minyak mentah Indonesia pada Oktober masih US$109 per barel, kemudian November naik jadi US$112, dan Desember sudah mencapai US$120. Sudah melebihi asumsi APBN US$90 per barel," kata Jero.